sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Minyak Terkoreksi Usai The Fed Tahan Suku Bunga dan Tingginya Persediaan AS

Market news editor Maulina Ulfa
13/06/2024 09:39 WIB
Minyak mentah berjangka (futures) turun pada perdagangan Kamis (13/6/2024) pagi.
Harga Minyak Terkoreksi Usai The Fed Tahan Suku Bunga dan Tingginya Persediaan AS. (Foto: Freepik)
Harga Minyak Terkoreksi Usai The Fed Tahan Suku Bunga dan Tingginya Persediaan AS. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Minyak mentah berjangka (futures) turun pada perdagangan Kamis (13/6/2024) pagi.

Minyak West Texas Intermediate (WTI) dan Brent dibuka melemah 0,51 persen di level USD78,1 per barel dan 0,27 persen di USD82,22 per barel pada pukul 08.56 WIB.

Pada penutupan Senin (10/6), harga minyak WTI dan Brent sempat melonjak masing-masing 3,58 persen di level USD78 per barel dan 2,94 persen di level USD81,96 per barel.

Pada perdagangan Selasa (11/6), harga minyak WTI naik 0,51 persen di level USD 78,14 per barel dan minyak Brent turun 0,69 persen di level USD82,19 per barel. Hingga Rabu (12/6), harga minyak WTI ditutup naik 0,51 persen dan Brent menguat 0,74 persen.

Ini sempat menandai kenaikan tiga hari berturut-turut setelah pada 3 Juni 2024 harga minyak Brent sempat anjlok 3,99 persen dan WTI anjlok 3,6 persen.

Minyak mentah berjangka WTI dan Brent kini turun, mundur dari level tertinggi dua minggu karena data EIA menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah Amerika Serikat (AS) meningkat sebesar 3,73 juta barel pada minggu lalu.

Angka ini terbesar dalam enam minggu dan melampaui ekspektasi pasar yang memperkirakan penurunan sebesar 1,55 juta barel.

Stok bensin dan minyak sulingan AS juga meningkat lebih dari yang diperkirakan.

Sebelumnya, Badan Energi Amerika Serikat (AS), EIA menaikkan perkiraan pertumbuhan permintaan minyak global menjadi 1,1 juta barel per hari pada 2024 dari perkiraan sebelumnya sebesar 900.000 barel per hari.

Permintaan minyak juga direvisi lebih tinggi untuk negara-negara Asia kecuali Jepang.

Organisasi kartel minyak OPEC juga mempertahankan prospek pertumbuhan permintaan minyak global yang solid pada tahun ini, didorong oleh ekspektasi peningkatan perjalanan dan pariwisata pada paruh kedua 2024.

Pada Minggu (2/6), organisasi kartel pengekspor minyak OPEC+ setuju untuk memperpanjang kebijakan pengurangan produksi hingga 2025 tetapi mengizinkan pembatalan pengurangan sukarela dari delapan negara anggota secara bertahap mulai Oktober.

Pada Desember mendatang, diperkirakan lebih dari 500.000 barel pasokan minyak per hari akan masuk kembali ke pasar, dan total pasokan 1,8 juta barel per hari akan kembali memenuhi pasar hingga Juni 2025.

Selain itu, bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) mempertahankan suku bunga Fed Fund Rate (FFR) stabil di 5,25 persen hingga 5,50 persen untuk pertemuan ketujuh berturut-turut Rabu (12/6/2024) sejalan dengan perkiraan pasar.

Para pengambil kebijakan memperkirakan tidak tepat untuk menurunkan suku bunga sampai mereka memperoleh keyakinan yang lebih besar bahwa inflasi akan bergerak secara berkelanjutan menuju angka 2 persen.

Di lain pihak, investor memantau perkembangan di Gaza setelah Hamas menunjukkan optimisme dalam negosiasi gencatan senjata dengan Israel.

Meski begitu, militan Houthi tetap melanjutkan serangan mereka terhadap kapal-kapal Laut Merah sebagai solidaritas terhadap warga Palestina, dan mengambil tanggung jawab atas serangan kapal kecil dan rudal baru-baru ini. (ADF)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement