sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Minyak Turun 3 Hari Beruntun di Tengah Ketidakpastian Kesepakatan Dagang

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
23/07/2025 07:12 WIB
Harga minyak dunia turun untuk hari ketiga berturut-turut pada Selasa (22/7), seiring memudarnya harapan tercapainya kesepakatan dagang antara AS dan Uni Eropa.
Harga Minyak Turun 3 Hari Beruntun di Tengah Ketidakpastian Kesepakatan Dagang. (Foto: Freepik)
Harga Minyak Turun 3 Hari Beruntun di Tengah Ketidakpastian Kesepakatan Dagang. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak dunia turun untuk hari ketiga berturut-turut pada Selasa (22/7/2025), seiring memudarnya harapan tercapainya kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa.

Sentimen tersebut memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi di pasar minyak terbesar dunia.

Kontrak berjangka (futures) minyak jenis WTI Agustus ditutup pada USD66,21 per barel, turun 1,5 persen, sementara kontrak September melemah 1 persen ke USD65,31. Harga Brent juga turun 0,9 persen menjadi USD68,59.

Menurut para diplomat Uni Eropa kepada Reuters, blok tersebut tengah mengevaluasi sejumlah langkah balasan yang lebih luas terhadap AS, seiring menipisnya peluang tercapainya kesepakatan dagang dengan Washington.

Presiden AS Donald Trump menetapkan tenggat 1 Agustus bagi negara-negara mitra untuk menyepakati perjanjian dagang atau menghadapi tarif tinggi. Ia sebelumnya mengancam akan memberlakukan tarif 30 persen atas barang impor dari Uni Eropa jika tidak ada kesepakatan.

“Faktor tarif tampaknya semakin menjadi fokus menjelang tenggat waktu dari AS,” kata analis dari firma penasihat energi Ritterbusch and Associates dalam sebuah catatan.

Dua sumber pemerintah India juga menyebutkan kepada Reuters bahwa peluang tercapainya kesepakatan dagang sementara antara AS dan India sebelum tenggat tersebut turut memudar.

Produk diesel menjadi penekan utama di pasar energi, mencerminkan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi. Bahan bakar industri ini, yang banyak digunakan dalam sektor manufaktur, konstruksi, dan transportasi berat, sebelumnya mencatatkan kinerja terbaik dalam beberapa pekan terakhir karena pasokan global yang ketat.

Futures untuk solar dengan kadar sulfur sangat rendah di AS turun hampir 3 persen menjadi USD102,50 per barel pada Selasa.

Meski demikian, ujar Ritterbusch and Associates, tekanan penurunan harga minyak kemungkinan terbatas karena masih ada peluang AS menunda atau mengurangi rencana tarif tersebut.

Sementara itu, jajak pendapat Reuters terhadap analis menunjukkan bahwa stok minyak mentah AS diperkirakan turun sekitar 600.000 barel pada pekan yang berakhir 18 Juli. (Aldo Fernando)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement