Di pasar energi lain, kontrak berjangka bensin AS mencatat penutupan terendah dalam hampir satu tahun.
Menurut analis Rystad, Janiv Shah, OPEC+ kemungkinan menaikkan produksi pada November sekitar 500.000 barel per hari, sama seperti kenaikan di September, meski permintaan di AS dan Asia mulai melemah.
Namun, tiga sumber Reuters yang mengetahui pembahasan menyebut OPEC+ bahkan bisa menyetujui kenaikan produksi hingga 500.000 barel per hari di November, tiga kali lipat dari kenaikan Oktober, seiring upaya Arab Saudi merebut kembali pangsa pasar.
Meski demikian, OPEC menyatakan di platform X bahwa laporan media mengenai rencana tersebut menyesatkan.
Dalam pernyataannya, OPEC menegaskan perlunya kepatuhan penuh terhadap kesepakatan produksi serta pemangkasan tambahan bagi anggota yang sebelumnya melebihi kuota.