Mengutip MT Newswires, perlambatan ekonomi AS juga membebani sentimen setelah Presiden Donald Trump melancarkan perang dagang terhadap Kanada dan Meksiko, dua mitra dagang terbesar AS.
Bank Sentral Federal (The Fed) Atlanta memperkirakan ekonomi AS terkontraksi 2,8 persen pada kuartal I-2025, sementara laporan ketenagakerjaan sektor swasta dari ADP menunjukkan penambahan hanya 77.000 pekerjaan bulan lalu, jauh di bawah ekspektasi 142.500 posisi.
PVM Oil Associates mencatat, prospek ekonomi yang suram secara alami menekan harga minyak, terutama dengan rencana OPEC+ menambah pasokan mulai April.
Namun, kata PVM Oil, keputusan peningkatan produksi ini bisa dibatalkan jika tidak ada pemulihan harga yang signifikan dalam beberapa pekan ke depan, sehingga berpotensi membatasi penurunan lebih lanjut.
Di sisi lain, keputusan pemerintah AS mencabut izin Chevron untuk beroperasi di Venezuela menempatkan pasokan sebesar 200.000 barel per hari dalam risiko.