sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Minyak Turun Tipis, Pasar Cermati Perundingan Dagang

Market news editor TIM RISET IDX CHANNEL
24/07/2025 07:16 WIB
Harga minyak mentah bergerak tipis pada Rabu (23/7/2025) seiring investor mencermati perkembangan dagang antara Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS).
Harga Minyak Turun Tipis, Pasar Cermati Perundingan Dagang. (Foto: Freepik)
Harga Minyak Turun Tipis, Pasar Cermati Perundingan Dagang. (Foto: Freepik)

IDXChannel - Harga minyak mentah bergerak tipis pada Rabu (23/7/2025) seiring investor mencermati perkembangan dagang antara Uni Eropa dan Amerika Serikat (AS), setelah Presiden Donald Trump mencapai kesepakatan tarif baru dengan Jepang.

Kontrak berjangka (futures) minyak Brent ditutup turun 0,12 persen, ke level USD68,51 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS melemah 0,09 persen, ke posisi USD65,25 per barel.

Pada hari yang sama, pejabat Uni Eropa menyatakan, pihaknya sedang menuju kesepakatan dagang dengan Washington yang akan memberlakukan tarif luas sebesar 15 persen terhadap barang-barang UE yang masuk ke AS.

Langkah ini akan menggantikan rencana tarif lebih tinggi sebesar 30 persen yang sebelumnya dijadwalkan berlaku mulai 1 Agustus.

Beberapa jam sebelumnya, Trump mengumumkan bahwa AS dan Jepang telah mencapai kesepakatan dagang yang menurunkan tarif impor mobil dan membebaskan Tokyo dari beban tarif baru lainnya. Sebagai gantinya, Jepang akan mengucurkan paket investasi dan pinjaman senilai USD550 miliar ke AS.

“Kesepakatan dagang dengan Jepang bisa menjadi cetak biru untuk kesepakatan dengan negara lain,” kata Presiden Lipow Oil Associates, Andrew Lipow, dikutip Reuters.

“Namun di sisi lain, pasar masih cemas terhadap prospek kesepakatan antara AS dengan Uni Eropa maupun China,” imbuh Lipow.

Komisi Eropa berencana mengajukan tarif balasan terhadap barang AS senilai EUR93 miliar (setara USD109 miliar) untuk disetujui negara-negara anggota Uni Eropa. Pemungutan suara dijadwalkan pada Kamis, namun tindakan tersebut belum akan diberlakukan sebelum 7 Agustus.

Kedua acuan harga minyak ini tercatat turun sekitar 1 persen pada Selasa setelah Uni Eropa mengisyaratkan akan menanggapi kebijakan tarif AS dengan langkah balasan.

“Pelemahan harga dalam tiga sesi terakhir tampaknya mulai mereda, namun saya tidak memperkirakan ada dorongan naik yang signifikan dari berita kesepakatan dagang AS-Jepang, mengingat negosiasi dengan UE dan China masih banyak hambatannya,” ujar founder penyedia jasa analisis pasar minyak Vanda Insights, Vandana Hari.

Dari sisi pasokan, data Administrasi Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan, persediaan minyak mentah AS turun 3,2 juta barel pada pekan lalu menjadi 419 juta barel, lebih besar dari perkiraan analis dalam jajak pendapat Reuters yang memproyeksikan penurunan sebesar 1,6 juta barel.

“Itu perubahan yang cukup positif. Sebagian besar disebabkan oleh dinamika impor dan ekspor,” kata Direktur Energi Berjangka di Mizuho, Bob Yawger.

Ekspor minyak mentah AS naik 337.000 barel per hari menjadi 3,86 juta barel per hari, sementara impor bersih turun 740.000 barel per hari, menurut data EIA.

Sebagai sinyal positif lainnya bagi pasar minyak, Menteri Energi AS pada Selasa menyatakan, Washington akan mempertimbangkan sanksi terhadap minyak Rusia sebagai upaya mengakhiri perang di Ukraina.

Sementara itu, Uni Eropa pada Jumat lalu menyetujui paket sanksi ke-18 terhadap Rusia, termasuk penurunan batas harga minyak mentah asal Rusia. (Aldo Fernando)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement