Dari sisi pasokan, data Administrasi Informasi Energi AS (EIA) menunjukkan, persediaan minyak mentah AS turun 3,2 juta barel pada pekan lalu menjadi 419 juta barel, lebih besar dari perkiraan analis dalam jajak pendapat Reuters yang memproyeksikan penurunan sebesar 1,6 juta barel.
“Itu perubahan yang cukup positif. Sebagian besar disebabkan oleh dinamika impor dan ekspor,” kata Direktur Energi Berjangka di Mizuho, Bob Yawger.
Ekspor minyak mentah AS naik 337.000 barel per hari menjadi 3,86 juta barel per hari, sementara impor bersih turun 740.000 barel per hari, menurut data EIA.
Sebagai sinyal positif lainnya bagi pasar minyak, Menteri Energi AS pada Selasa menyatakan, Washington akan mempertimbangkan sanksi terhadap minyak Rusia sebagai upaya mengakhiri perang di Ukraina.
Sementara itu, Uni Eropa pada Jumat lalu menyetujui paket sanksi ke-18 terhadap Rusia, termasuk penurunan batas harga minyak mentah asal Rusia. (Aldo Fernando)