IDXChannel - Harga minyak ditutup sedikit melemah pada Rabu (16/7/2025), tertekan oleh lonjakan stok bahan bakar di Amerika Serikat (AS) dan kekhawatiran terhadap dampak ekonomi yang lebih luas dari tarif impor, meskipun ada sejumlah tanda peningkatan permintaan.
Minyak Brent ditutup turun 0,3 persen, ke level USD68,52 per barel. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) terkoreksi 0,2 persen, ke USD66,38 per barel.
Data dari Badan Informasi Energi (EIA) menunjukkan stok bensin AS naik 3,4 juta barel pekan lalu, padahal analis sebelumnya memperkirakan penurunan sebesar 1 juta barel. Persediaan distilat—termasuk solar dan minyak pemanas—naik 4,2 juta barel, jauh melampaui ekspektasi kenaikan sebesar 200.000 barel.
Stok minyak mentah turun 3,9 juta barel menjadi 422,2 juta barel, lebih besar dari perkiraan penurunan sebesar 552.000 barel.
“Saya kira pasar kecewa melihat lonjakan stok bensin dan distilat, padahal kilang beroperasi hampir di level tertinggi tahun ini untuk mengubah minyak mentah menjadi produk olahan,” ujar Presiden Lipow Oil Associates, Andrew Lipow, dikutip Reuters, merujuk pada tingkat operasi kilang yang hampir mencapai 94 persen dari kapasitas total.