sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

Harga Moncer, Ini Deretan Investor Pemborong Saham TUGU

Market news editor taufan sukma
11/07/2024 14:27 WIB
Para pemborong saham anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut terpantau berasal dari berbagai kalangan, mulai dari asing hingga direksi. 
Harga Moncer, Ini Deretan Investor Pemborong Saham TUGU (foto: MNC media)
Harga Moncer, Ini Deretan Investor Pemborong Saham TUGU (foto: MNC media)

IDXChannel - Kondisi fundamental bisnis PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) oleh banyak pihak diklaim cukup bagus dan menjanjikan.

Karenanya, tak heran bila dalam kurun waktu 2024 ini, saham TUGU laris-manis diburu investor, yang membuat harga sahamnya cukup konsisten berada di zona hijau.

Mengacu pada data RTI, jumlah pemegang saham TUGU per akhir Juni 2024 lalu tercatat sebanyak 7.498 investor. Jumlah ini melonjak dibanding posisi per akhir Mei 2024, di mana total pemegang saham TUGU masih sebanyak 7.419 investor.

Bahkan bila dibandingkan posisi per akhir Desember 2023 yang masih sebanyak 6.377 pemegang saham, maka di sepanjang 2024 ini terdapat penambahan jumlah pemegang saham TUGU sebanyak 1.121 investor.

Para pemborong saham anak usaha PT Pertamina (Persero) tersebut terpantau berasal dari berbagai kalangan, mulai dari asing hingga direksi. 

Meski, salah satu pihak yang paling getol memborong saham TUGU adalah investor asing. Dari awal Januari hingga akhir Juni 2024, dana asing yang masuk ke saham TUGU secara total mencapai Rp 8,4 miliar.

Sejumlah nama pun terpantau aktif dalam upayanya mengoleksi saham TUGU. Salah satu yang mencolok adalah Jom Fund Management, yang terakhir mengempit sebanyak 18 juta saham TUGU.

Jom Fund Management merupakan salah satu perusahaan investasi yang berasal dari Finlandia. 

Mengacu pada data Bloomberg, Jom Fund Management terlihat menambah kepemilikan sahamnya di TUGU pada April 2024 sebanyak 5 juta dari sebelumnya hanya mengempit 13 juta saham TUGU. 

Selain perusahaan pengelola dana investasi asal Finlandia, raksasa investasi asal AS, yaitu Russell Investment Group juga menjadi salah satu pemegang saham TUGU.

Tak hanya itu, perusahaan investasi yang memiliki aset kelolaan senilai USD288 miliar tersebut juga meningkatkan porsi investasinya di TUGU.

Pada Mei 2024, Russell Investment Group terpantau memiliki 4,15 juta saham TUGU. Kepemilikannya bertambah sebanyak 439 ribu dibandingkan dengan akhir bulan sebelumnya yang mencapai 3,71 juta saham. 

"Meski TUGU tergolong saham small & mid cap, tapi dengan fundamental yang kuat dan prospek yang cerah membuatnya banyak dilirik oleh fund manager asing. Memang dari sisi size atau inflow dana asing yang masuk tidak sebesar pada saham big-caps. Namun masuknya saham TUGU ke dalam portofolio mereka menunjukkan bahwa saham TUGU masuk ke kriteria dan filosofi investasi mereka," ujar Analis NH Korindo Sekuritas, Leonardo Lijuwardi, dalam keterangan resminya, Rabu (10/7/2024).

Sebagai informasi, baik Jom Fund Management maupun Russell Investment Group memiliki saham TUGU dalam bentuk multiple portfolio yang berarti saham TUGU ditempatkan di berbagai produk investasi yang mereka miliki. 

Selain investor asing yang getol mengoleksi saham TUGU, direksi perseroan juga tercatat melakukan aksi beli.

Salah satu anggota direksi yang belakangan ini terbilang rajin membeli saham TUGU adalah Tatang Nurhidayat yang menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan. 

Mengacu pada dokumen Keterbukaan Informasi (KI) perseroan, per akhir Juni 2024, Tatang memiliki 244.500 saham TUGU. Jumlah tersebut bertambah dari akhir Mei yang mencapai 168.500 saham. Tatang juga terpantau beberapa kali membeli saham TUGU di bulan Juni 2024 lalu. 

"Pembelian suatu saham perseroan oleh direksi menunjukkan bahwa jajaran manajemen kunci optimis terhadap fundamental perusahaan dan ini menjadi sinyal ke pasar terkait optimisme mereka dalam mengelola perusahaan," ujar Leonardo.
 
Hingga akhir Mei 2024, laba usaha asuransi TUGU (induk non-konsolidasi) yang turut di kenal publik  dengan brand Tugu Insurance tercatat mencapai Rp285 miliar, naik 60 persen secara tahunan (year on year (yoy), dibandingkan dengan posisi yang sama tahun sebelumnya di Rp178  miliar.

Pada saat yang sama, TUGU induk juga membukukan pendapatan premi senilai Rp2,2 triliun. Nilai tersebut juga tumbuh 54 persen dibandingkan dengan akhir Mei 2023 yang juga sejalan dengan kenaikan laba usaha asuransinya. (TSA)

Halaman : 1 2 3 4
Advertisement
Advertisement