Maybank memproyeksikan harga nikel di London Metal Exchange (LME) untuk jangka panjang akan berkisar sebesar USD16 ribu per ton, turun dari USD17 ribu per ton.
Harga jual rata-rata (ASP) nikel untuk 2024 dan 2025 juga diestimasi turun masing-masing sebesar 6,3 persen, dan 9,8 persen menjadi USD13.588 per ton dan USD12.937 per ton.
Surplus Pasokan Bebani Harga Nikel
Kelebihan pasokan yang berkelanjutan dinilai masih memberikan tekanan besar pada harga nikel, sehingga berpotensi membebani kinerja bottom line INCO.
Hasan memangkas perkiraan laba bersih Vale Indonesia untuk 2024 dan 2025 masing-masing sebesar 41 persen, dan 33 persen menjadi USD56 juta dan USD73 juta.
Meski demikian, Hasan melihat upaya strategis INCO untuk mulai menjual bijih nikel sebagai langkah positif.