“Kami percaya bahwa permintaan nikel sulfat untuk bahan baterai dalam beberapa bulan mendatang, yakni di kuartal kedua tahun ini akan sulit meningkat,” tulis riset tersebut.
Sedangkan, harga nikel sulfat untuk bahan baterai pada periode ini juga turun di bawah USD21 ribu/ton.
Dampaknya, margin keuntungan produsen nikel sulfat juga turun pada 23 Maret 2023, sementara pabrik prekusor katoda tercatat memangkas tingkat operasi perusahaan hingga menghentkan produksinya yang berimbas pada tingkat operasi produsen nikel sulfat di China menjadi 30-60 persen pada periode tersebut.
Melemahnya harga komoditas nikel tentunya berpengaruh terhadap pemain-pemain nikel Tanah Air. CGS CIMB menyebutkan, perubahan harga NPI akan mempengaruhi earning per share (EPS) dari sejumlah pemain nikel.
Adapun, emiten tersebut di antaranya adalah PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Harum Energy Tbk, hingga PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA).