IDXChannel - PT Pertamina (Persero) baru saja melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum. Bahkan kenaikan harga dua produk bahan bakar khusus non subsidi menjadi salah satu isu belakangan ini.
Pasalnya, kebijakan tersebut diambil sebagai penyesuaian harga atas naiknya minyak mentah dunia yang mencapai USD70 per barel. Pengamat Pasar Modal Riska Afriani memandang sentimen dalam industri hilir migas ini masih relatif belum memiliki pengaruh bagi pasar modal.
Argumentasinya berangkat dari alasan bahwa pada dasarnya jenis Pertamax Turbo dan Pertamina Dex memiliki pasar yang segmentatif.
Riska mencermati pasar bakal secara langsung menyesuaikan kenaikan harga tersebut, mengingat tingginya permintaan konsumsi BBM di Indonesia.
"Menurut saya tidak terlalu berpengaruh (di pasar modal), karena mereka punya market sendiri. Karena konsumsi BBM juga tetap sama, bukan karena harga naik, maka dikurangi (pasokannya). Market cepat atau lambat akan menyesuaikan dengan kenaikan harga tersebut," kata Riska saat dihubungi MNC Portal, Senin (20/9/2021).