Perubahan nama itu sejalan dengan akuisisi yang dilakukan IATA untuk PT Bhakti Coal Resources dari PT MNC Investama Tbk (BHIT). Sebagaimana diketahui, IATA mengakuisisi 99,33% saham PT Bhakti Coal Resources (BRC) dari PT MNC Investama Tbk (BHIT).
Nilai transaksi pengambilalihan 99,33% saham BCR dari BHIT adalah sebesar USD140 juta atau setara dengan Rp 2 triliun yang pembayarannya akan dilakukan IATA melalui penerbitan surat sanggup kepada BHIT.
Dalam keterbukaan informasi terbarunya, IATA menyatakan bahwa perseroan akan melakukan pelunasan surat sanggup itu antara lain melalui mekanisme penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue pada semester I-2022.
(NDA)