Dia menjelaskan bahwa penggunaan dana IPO sekitar 41,43 persen akan digunakan untuk kebutuhan belanja modal yaitu penambahan fasilitas produksi berupa pembelian mesin untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produksi, sekitar 39,74 persen akan digunakan sebagian keperluan modal kerja dalam rangka pembelian bahan baku, biaya pemasaran dan perlengkapan keperluan lainnya. Sisanya akan digunakan untuk pembayaran sebagian utang bank.
“Kami melihat adanya peluang permintaan yang terus bertumbuh dari produk-produk kebersihan. Hal ini dipicu dengan berubahnya pola konsumsi masyarakat yang kini jauh lebih peduli terhadap kebersihan karena adanya pandemic Covid-19. Peningkatan konsumsi dari produk-produk kebersihan yang signifikan menjadi peluang bagi Perseroan untuk terus bertumbuh," ujar Daniel dalam keterangan tertulis, Kamis (8/7/2021).
(IND)