Di tengah masuknya dua konglomerat besar, sejumlah direksi melakukan aksi jual saham SSIA. Wakil Presiden Direktur Surya Internusa, The Jok Tung melepas 5,58 juta saham sementara Direktur Wilson Effendy melego 492 ribu saham perseroan.
The Jok Tung kini menyisakan 2,2 juta saham SSIA. Sementara Wilson masih memiliki 2,34 juta saham SSIA. Di jajaran direksi, masih ada nama Presiden Direktur, Johannes Suriadjaja yang menggenggam 16,72 juta saham dan Direktur Sonny Satia Negara sebanyak 3,29 juta saham.
Sementara itu, Analis Trimegah Sekuritas, Albert Jonah Kusuma menggunakan karya klasik China Zaman Tiga Kerajaan sebagai metafora perebutan SSIA.
Dalam riset bertajuk "Romance of The Three Kingdom", SSIA kini tengah diperebutkan oleh dua pemegang saham baru, Grup Djarum dan Grup Barito dan pemegang saham lama, yakni Arman Investments Utama (8,52 persen), Intrepid Investments Ltd (8,2 persen), dan PT Persada Capital (7,85 persen). Pemegang saham lama belum melepas saham SSIA di tengah kabar masuknya dua taipan.
"Penguasa lama yang selama bertahun-tahun menjadi tulang punggung SSIA kini tengah menjaga legacy mereka dengan penuh keyakinan sekaligus mempertahankan posisinya dengan kuat," katanya dalam riset yang dirilis 15 Juli 2025.