IDXChannel - Emiten PT Hasnur Internasional Shipping Tbk (HAIS) di Bursa Efek Indonesia, mulai menggelar masa penawaran awal (bookbuilding) pada Senin, 26 Juli 2021 sampai dengan 6 Agustus 2021. Selama periode bookbuilding, tercatat oversubscribed sebelas kali.
Diungkapkan Head of Retail Equities RHB Sekuritas Indonesia, Thomas Nugroho, yang bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek mengatakan, saham HAIS meraih permintaan yang lebih tinggi dari investor selama periode bookbuilding.
Bahkan Thomas menambahkan, saham HAIS telah berhasil melebihi jumlah saham yang ditawarkan ke pasar (oversubscribed) hingga sebelas kali lipat dalam periode bookbuilding yang berakhir 6 Agustus 2021. Dimana angkanya melebihi prakiraan awal perusahaan.
“Sentimen makro yaitu pertumbuhan ekonomi RI di triwulan kedua tahun ini yang mencapai 7.07% (y-on-y), dianggap menjadi salah satu katalis positif yang meningkatkan optimisime publik dalam periode bookbuilding, ditambah kepercayaan publik pada kinerja perusahaan, ini merupakan bukti bahwa saham-saham dari kelas industri masih sangat potensial dan banyak diminati oleh para investor meskipun dalam masa pandemi seperti sekarang ini” ungkap Thomas, di keterbukaan informasi BEI, Senin (9/8/2021).
Hasnur Internasional Shipping menawarkan sebesar 525.250.000 saham baru atau sebesar 20 persen dari modal di setor dan ditempatkan setelah IPO, dari jumlah saham yang ditawarkan tersebut dengan alokasi sebesar 5 persen dari jumlah saham yang ditawarkan untuk program kepemilikan saham oleh karyawan (Employment Stocks Allocation atau ESA) atau sebesar 26.262.500 lembar saham.
Dalam wawancara terpisah, Direktur Operasional dari Hasnur Internasional Shipping, Soma Ariyaka, menyampaikan rencana penggunaan dana hasil IPO sebagaimana tercantum dalam prospektus awal yaitu sebesar 46% untuk belanja modal yaitu membeli tiga set kapal tunda dan tongkang, dengan indikasi harga senilai Rp150 miliar.
“Jika dari 46% hasil IPO tersebut tidak cukup untuk mendanai pembelian 3 set kapal tunda dan tongkang, maka kekurangannya akan menggunakan pendanaan pihak ketiga yang akan diusahakan setelah IPO,” tegasnya.
Sebesar 23% dana dari hasil IPO akan disalurkan kepada entitas anak yaitu PT Hasnur Resources Terminal (HRT) dalam bentuk pinjaman untuk pembelian peralatan untuk mendukung rencana pengembangan serta peningkatan fasilitas dalam menjalankan kegiatan usahanya di bidang Jasa Kepelabuhanan. Sebesar 31% akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional.
Setelah periode bookbuilding, HAIS menargetkan tanggal efektif penawaran umum pada tanggal 23 Agustus 2021, kemudian masa penawaran umum perdana saham 24 Agustus-30 Agustus 2021, dan tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 1 September 2021. (TYO)