Dengan penjualan saham oleh API, maka ketiga orang tersebut tetap mengendalikan SINI dengan porsi total saham 67,22 persen. Sementara porsi saham free float atau publik meningkat dari 27,78 persen menjadi 32,78 persen.
Transaksi tersebut terjadi pada 9 Mei 2025. Pada perdagangan saat itu, harga saham SINI yang menjadi penghuni papan pemantauan khusus menyentuh batas auto reject atas (ARA) setelah naik 9,7 persen ke Rp3.500.
Sebelumnya, ketiga penerima manfaat akhir saham SINI itu juga melakukan transaksi di akhir Maret 2025. Nama Hapsoro mulai tercatat sebagai pemegang saham signifikan setelah membeli 9 persen saham SINI sementara API memperbesar porsi sahamnya menjadi 36 persen. Hal itu terjadi seiring langkah BDP melepas saham SINI hingga menyisakan sekitar 16 persen.
(Rahmat Fiansyah)