Sementara itu, lini bisnis IKEA membukukan pendapatan yang meningkat, terutama berasal dari dampak tahunan pembukaan toko-toko baru. Penjualan like-for-like selama sembilan bulan pertama dipengaruhi oleh penurunan rata-rata pembelanjaan pelanggan, dikarenakan adanya penurunan permintaan produk dengan masa pakai yang lama atau durable goods dan perubahan fokus belanja pelanggan pada liburan dan rekreasi.
Di samping itu, selama sembilan bulan pertama, HERO Group telah melakukan divestasi tiga properti, yang memberikan kontribusi terhadap peningkatan posisi keuangan. Patrik melanjutkan, saat ini perseroan masih terus berdiskusi dengan pihak ketiga sehubungan dengan divestasi properti non-inti yang tersisa.
Patrik menyebut, pemulihan yang menggembirakan dalam bisnis kesehatan dan kecantikan diperkirakan akan terus berlanjut. Namun demikian, pemulihan di bisnis peralatan rumah tangga cenderung tidak merata, untuk itu perseroan akan terus fokus pada peningkatan produktivitas penjualan di toko-toko dan menerapkan pengendalian biaya.
“Perseroan berada dalam posisi yang baik untuk menghasilkan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam jangka menengah dan panjang,” kata Patrik.
(FRI)