IDXChannel - Perusahaan pengolahan dan pemrosesan nikel, Huayou Indonesia menegaskan komitmennya untuk terus mendukung keberlanjutan lingkungan. Hal ini dibuktikan dengan penerapan Environment, Social, and Governance (ESG) dari persiapan bijih nikel di hulu hingga pengolahan dan pemrosesan bijih nikel di lini tengah.
Huayou Indonesia merupakan bagian dari integrasi industri dan operasi internasional Zhejiang Huayou Cobalt.
Chief Representative Huayou Indonesia, Marvel Hu mengatakan, perusahaan telah menerapkan praktik ESG dengan mendesain serta membangun pabrik hijau berteknologi tinggi yang mampu menghemat konsumsi energi listrik secara signifikan.
Dia menyebut, penghematan energi listrik ini diwujudkan dengan pemanfaatan slurry pipe (pipa slurry) di setiap proses distribusi bijih nikel dari tambang ke pabrik dengan panjang pipa hingga 65 kilometer, yang diklaim memiliki emisi karbon yang lebih rendah dibanding metode distribusi yang konvensional, yaitu truk hauling.
“Selaras dengan upaya perusahaan dalam mengurangi emisi karbon, kami juga menerapkan layout pabrik yang memanfaatkan keuntungan topografis, yaitu gaya gravitasi dengan mendesain pabrik di dataran tinggi yang kemudian produksinya disalurkan ke pabrik pemrosesan lini tengah di dataran rendah, dengan memanfaatkan teknologi pemrosesan yang paling mutakhir,” kata Marvel dalam acara "ESG 2024 Conference: Optimizing ESG to Drive Sustainable Business and Value Creation" yang digelar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (14/8).