Sejumlah penghasilan lain mampu menekan rugi bersih IATA dan berkontribusi terhadap rugi komprehensif perseroan sebesar USD3,10 juta.
Perhitungan tersebut membawa rugi per saham dasar mencapai USD0,0004, bertambah dari USD0,0002.
Posisi aset perseroan per 30 September 2021 mencapai USD51,01 juta atau setara Rp730,54 miliar, lebih rendah dari posisi aset perseroan per 31 Desember 2020 sebesar USD53,89 juta atau Rp771,76 miliar.
Sementara total liabilitas dan ekuitas IATA hingga kuartal III-2021 masing-masing sejumlah USD39,12 juta dan USD11,88 juta.
Per 30 September 2021, posisi kas dan setara kas akhir periode perseroan mencapai USD287,1 ribu, lebih tinggi tipis dibandingkan periode sama tahun 2020 senilai USD285,3 ribu. (RAMA)