IDXChannel - PT Indonesia Transport & Infrastructure Tbk (IATA), perusahaan yang bergerak di bidang bisnis penerbangan komersial dan layanan transportasi udara berhasil membukukan pendapatan bersih mencapai USD7,23 juta atau sekitar Rp103,5 miliar hingga kuartal III-2021.
Capaian ini meningkat 15,01 persen dibandingkan periode sama tahun 2020 senilai USD6,28 juta atau Rp90,05 miliar, sebagaimana tertulis dalam Laporan Keuangan IATA kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (3/12/2021).
Secara rinci, pendapatan IATA dihasilkan dari jasa penyewaan pesawat, fee port management, dan jasa servis pesawat. Adapun dua pelanggan utama yang memiliki kontribusi pendapatan perseroan di atas 10 persen yakni PT Vale Indonesia Tbk (INCO) dan PT Nuansacipta Coal Investment.
Kenaikan pendapatan turut menaikkan beban langsung perseroan senilai USD5,79 juta dari USD5,56 juta. Alhasil, laba kotor perseroan mencapai USD1,44 juta, naik dari USD719,7 ribu.
Setelah perhitungan beban keuangan, selisih kurs, administrasi, pajak, dan lainnya, maka perseroan membukukan rugi bersih periode berjalan senilai USD4,67 juta, bertambah dari periode sama tahun sebelumnya senilai USD2,14 juta. Adapun rugi bersih / rugi yang diatribusikan ke entitas induk mencapai USD4,68 juta atau setara Rp67,08 miliar.