Sementara dari dalam negeri, rilis data neraca perdagangan Indonesia yang diperkirakan kembali surplus walau mengalami penurunan menjadi USD1,92 miliar di Desember 2023, dari sebelumnya pada USD2,41 miliar di November 2023.
"Penurunan surplus neraca pembayaran Indonesia (NPI) sejalan dengan perkiraan penurunan nilai ekspor sebesar 8,1 persen (yoy) di Desember 2023 dari sebelumnya turun 8,56 persen (yoy) pada November 2023," tutur Alrich.
Dalam kondisi pasar yang demikian, Alrich pun masih meyakini ada sejumlah saham potensial yang layak masuk dalam daftar rekomendasi.
Deretan saham rekomendasi tersebut, di antaranya, adalah saham PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) , PT Elnusa Tbk (ELSA), PT Vale Indonesia Tbk (INCO), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). (TSA)