IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melemah pada perdagangan Kamis (7/8/2025). Namun, koreksi indeks bakal terbatas mengingat sudah mendekati area jenuh jual (oversold).
Head of Research Phintraco Sekuritas, Ratna Lim mengatakan, IHSG ditutup melemah 0,15 persen di level 7.503,75 pada perdagangan kemarin. Kondisi itu terjadi setelah selama perdagangan, indeks bergerak fluktuatif di teritori positif dan negatif dalam kisaran sempit.
Saham sektor consumer noncyclical mencatat koreksi terbesar diiringi rebound pada saham sektor basic material. Sementara itu data indeks harga rumah di domestik pada kuartal II-2025 tumbuh melambat 0,9 persen dari 1,07 persen di kuartal sebelumnya.
"Pertumbuhan ini merupakan yang paling kecil sejak 2003, yang diindikasikan akibat penurunan daya beli masyarakat dan kenaikan pemutusan hubungan kerja. Hal ini terlihat dari pertumbuhan harga rumah yang paling lambat terjadi pada rumah berukuran kecil," katanya dalam riset.
Secara global, investor akan mencermati data surplus neraca perdagangan China bulan Juli 2025 yang diperkirakan turun menjadi USD103,4 miliar dari USD114,77 miliar di Juni 2025. Dari Inggris, investor akan menantikan pertemuan Bank of England yang diperkirakan akan menurunkan suku bunga menjadi 4 persen dari 4,2 persen.
"Sedangkan dari AS, akan dirilis data initial jobless claims pekan lalu yang diperkirakan sedikit naik menjadi 220 ribu dari 218 ribu di pekan sebelumnya. Dari domestik akan dirilis data cadangan devisa bulan Juli 2025," ujarnya.
Secara teknikal, indikator MACD membentuk Death Cross dengan histogram negatif. Sedangkan indeks Stochastic RSI mendekati area oversold, namun belum ada indikasi reversal.
"Indikator Accumulation/Distribution masih menunjukkan distribusi, ehingga IHSG diperkirakan konsolidatif di 7.450-7.550 dengan kecenderungan koreksi terbatas," katanya.
(Rahmat Fiansyah)