Indeks sektor Infrastruktur (+1.8%) berbalik menguat ditemani sektor material dasar (+1.81%) dan Energy (+1.70%). Optimisme investor mulai tumbuh seiring data kasus covid-19 yang mulai menurun dibawah angka tertinggi dan PPKM darurat yang mungkin akan segera berakhir.
Investor juga optimis akan data laporan keuangan tengah semester tahun 2021 dengan ekspektasi GDP yang mampu kembali pada zona hijau meskipun IMF memangkas pertumbuhan ekonomi Indoensia untuk tahun 2021 sebesar 3.9% dari 4.3% dan perkiraan pertumbuhan ekonomi terendah diantara negara G20 karena ketertinggalan dalam vaksinasi.
Leader:
BRPT, BBCA, FREN, EMTK, BBRI
Laggard:
BMRI, UNVR, AGRO, ASII, TOWR
Sementara itu, Bursa saham Asia bersiap untuk memulai perdagangan hari ini dengan terkonsolidasi mengiringi mayoritas indeks saham di Wallstreet naik semalam dan Investor yang menimbang pendapatan teknologi megacap dan risiko dari tindakan keras china terhadap industri swasta.
Indeks Future di Jepang dan hongkong merosot. Harga komoditas energy mayoritas naik optimis dengan harga minyak WTI (+1.70%) menguat sepersen dan Batubara (+0.60%) naik lebih dari setengah persen.
Begitu juga harga komoditas logam yang optimis dipimpin oleh harga nikel naik 1.84% dan Timah naik 0.61%. Secara sentimen pergerakan IHSG akan cukup berat melihat indeks future di Asia yang merosot dan minimnya sentimen di akhir pekan. (NDA)