Kendati secara teknikal trend IHSG cenderung menguat, Andri menimbang penguatan IHSG masih akan terbatas pada perdagangan pekan depan di area 6725 - 6754, mendekati level all time highnya di 6.754,46.
"Saya lihat kenaikannya agak terbatas. Mungkin awal pekan depan harusnya mencoba antara 6.725 - 6.754," tuturnya.
Kepada investor, Andri mewaspadai aksi profit taking menyusul kenaikan pada Jumat lalu (21/1). Andri menilai pasarakan cenderung wait and see awal pekan depan.
"Saya pikir menjelang pertama dekat ini pelaku pasar masih akan cenderung wait and see menjelang keputusan (Fed) Kamis depan. Karena kenaikannya (Jumat lalu) ignifikan, mungkin Senin Selasa depan akan ada profit taking," pungkasnya.
Sebagai catatan, IHSG berakhir melejit 1,50% di 6.726,37 pada penutupan Jumat (21/1), membawa naik sejumlah saham-saham bigcaps unggulan seperti PT Adaro Minerals (ADRO) 3,68%, PT Bank Central Asia (BBCA) 2,25%, PT Telkom Indonesia (TLKM) 2,61%, dan PT Bank Mandiri (BMRI) 1,74% dan lain sebagainya.