IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mengalami tekanan pada minggu terakhir perdagangan sebelum libur panjang Hari Raya Nyepi dan Idulfitri (24-27 Maret 2025).
Sentimen negatif dari data inflasi Personal Consumption Expenditures (PCE) Amerika Serikat (AS) dan tekanan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (USD-IDR) menjadi faktor utama yang membebani pergerakan IHSG.
Community & Retail Equity Analyst Lead PT Indo Premier Sekuritas, Angga Septianus mengatakan, pasar akan mencermati data inflasi PCE AS yang akan dirilis pada Jumat mendatang.
"Pasar akan mencermati data inflasi PCE AS yang akan dirilis pada Jumat mendatang dan diharapkan dapat mendekati target inflasi 2 persen," ujar Angga dalam risetnya, Senin (24/3/2025).
Selain itu, lanjut Angga, tekanan pada nilai tukar rupiah akibat aksi jual asing di pasar saham dan obligasi juga menjadi perhatian pelaku pasar.