Sebagai informasi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kemarin ditutup ke Rp15.845, melemah 1,18 persen secara mingguan. Angka ini juga jauh lebih rendah dibandingkan asumsi dalam APBN 2024 sebesar Rp15.000 serta hampir mencapai batas atas dalam APBN 2025 Rp16.000.
Dari global, rilis data Inflasi Euro Area diperkirakan meningkat 30 basis poin (bps) menjadi 2 persen di Oktober 2024. Sementara inflasi inti diperkirakan tetap sama sebesar 2,7 persen.
"Tingkat Inflasi ini juga memicu kekhawatiran ECB yang akan less aggressive di 2025, terlebih ECB telah lebih banyak melakukan pemangkasan suku bunga acuan di tahun 2024 dibandingkan The Fed," kata Valdy.
(Rahmat Fiansyah)