sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

IHSG Diprediksi Turun Lagi Jelang Pengumuman Suku Bunga BI

Market news editor Cahya Puteri Abdi Rabbi
19/11/2024 06:15 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali melemah pada perdagangan Selasa (19/11/2024).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali melemah pada perdagangan Selasa (19/11/2024). (Foto: MNC Media)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali melemah pada perdagangan Selasa (19/11/2024). (Foto: MNC Media)

IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali melemah pada perdagangan Selasa (19/11/2024) menjelang pengumuman suku bunga Bank Indonesia (BI) 7-Day Reverse Repo Rate (7DRRR).

Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan mengatakan, IHSG pada awal pekan kemarin ditutup turun 0,38 persen ke 7.134. Secara teknikal, terjadi Death Cross di pivot area pada indikator Stochastic RSI serta masih terbentuk negative slope pada MACD yang mengindikasikan potensi pelemahan. 

"Kami memperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan pelemahan, uji support 7.050 di Selasa," katanya dalam riset.

Valdy menambahkan, pelaku pasar tengah menanti hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang akan diumumkan lusa, Rabu (20/11/2024). Bank sentral diperkirakan tetap mempertahankan suku bunga di 6 persen dalam RDG tersebut. 

"Proyeksi ini seiring dengan potensi pemangkasan Fed Funds Rate (FFR) di tahun 2025 yang less aggressive akibat potensi inflasi yang lebih tinggi pada masa pemerintahan baru, serta pelemahan nilai tukar rupiah," ujarnya.

Sebagai informasi, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kemarin ditutup ke Rp15.845, melemah 1,18 persen secara mingguan. Angka ini juga jauh lebih rendah dibandingkan asumsi dalam APBN 2024 sebesar Rp15.000 serta hampir mencapai batas atas dalam APBN 2025 Rp16.000.

Dari global, rilis data Inflasi Euro Area diperkirakan meningkat 30 basis poin (bps) menjadi 2 persen di Oktober 2024. Sementara inflasi inti diperkirakan tetap sama sebesar 2,7 persen.

"Tingkat Inflasi ini juga memicu kekhawatiran ECB yang akan less aggressive di 2025, terlebih ECB telah lebih banyak melakukan pemangkasan suku bunga acuan di tahun 2024 dibandingkan The Fed," kata Valdy.

(Rahmat Fiansyah)

Halaman : 1 2
Advertisement
Advertisement