Dari mancanegara, Wall Street kompak melemah pada akhir pekan lalu. Pelaku pasar bereaksi negatif terhadap data tenaga kerja AS yang menunjukkan perlambatan ekonomi.
Non-farm payrolls pada Agustus tercatat hanya 22 ribu, jauh turun dibandingkan Juli sebanyak 79 ribu. Sementara tingkat pengangguran meningkat ke 4,3 persen dari 4,2 persen.
Pasar kini menantikan rilis inflasi konsumen (CPI) sebagai sinyal kuat mengenai arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) pekan depan. Ekspektasi pemangkasan suku bunga semakin menguat seiring pelemahan pasar tenaga kerja.
Dari Asia, indeks Nikkei 225 pada Senin (8/9/2025 ) tercatat menguat 1,80 persen intraday. Kenaikan ini terjadi setelah Shigeru Ishiba mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Jepang, menyusul kegagalan partainya meraih dukungan parlemen.
Kondisi politik tersebut sempat menimbulkan ketidakpastian arah kebijakan, namun pasar merespons positif peluang perubahan kabinet baru.