Berbicara tentang potensi market pada minggu ini, trader saham diimbau untuk memperhatikan sentimen domestik dan eksternal. Dari domestik Mino menyebutkan data manufaktur, data inflasi dan data cadangan devisa.
"Data manufaktur Juni sudah keluar di level 52.5 yang berarti positif. Manufaktur kita kembali ekspansif untuk ke-22 kalinya secara berturut-turut," kata Mino.
Sentimen berikutnya yakni data inflasi. Ia menjelaskan inflasi Juni 2023 diprediksi akan kembali turun menjadi 3,62% yoy dari sebelumnya 4,00 % yoy. Sementara itu, inflasi inti juga diprediksi akan turun menjadi 2,64% yoy dari sebelumnya 2.66% yoy.
Sentimen domestik terakhir yang perlu diperhatikan yakni data cadangan devisa, dimana pada Mei lalu cadangan devisa mengalami penurunan dari USD144.2 miliar menjadi USD139.3 miliar karena adanya pembayaran utang pemerintah.
"Meskipun turun, cadangan devisa tersebut dinilai Bank Indonesia masih tinggi seiring kecukupannya untuk membiayai impor selama 6 bulan, dua kali lipat dari standar kecukupan international selama tiga bulan," jelas Mino.