Perusahaan-perusahaan di sektor otomotif dan industri pendukungnya, lanjut Robertus, akan mengalami pertumbuhan yang signifikan tahun ini. Khusus motor, penjualan unit tahun ini diprediksi tumbuh lebih dari 30% dan diyakini akan tercapai mengingat pertumbuhan semester I 2023 mencapai 42,5% dibanding paruh pertama tahun lalu.
“Sementara di sektor telekomunikasi, belanja komunikasi masyarakat diprediksi masih akan tumbuh meskipun tingkat pemakaian ponsel pintar di Indonesia sudah cukup tinggi,” ujar Robertus.
Robertus bilang, potensi pertumbuhan sektor telekomunikasi diprediksi masih cukup besar, terutama karena operator telekomunikasi tengah menggodok konvergensi layanan fixed broadband dengan mobile data (Fixed Mobile Convergence/FMC).
Lebih lanjut, di sektor semen, Robertus menilai bahwa semakin pulihnya tingkat konsumsi masyarakat masih akan mendorong pertumbuhan sektor pendukung infrastruktur tersebut.
“Ditambah dengan faktor turunnya harga komoditas dapat menguntungkan beberapa produsen bahan bangunan itu,” imbuh Robertus.