IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak mendatar di level 7.000 sejak awal 2025. Pergerakan ini seiring rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) yang masih di bawah Rp10 triliun, di bawah target Bursa Rp13,5 triliun.
Associate Director Riset & Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, mengatakan IHSG belum mampu keluar dari bayang-bayang tekanan yang terus membatasi peluang kenaikan signifikan. Minimnya transaksi harian tersebut juga mengindikasikan karena masih banyak pelaku pasar yang menunggu (wait and see).
“Kalau kita lihat, indeks kita ini sepertinya mendung, galau juga. Memang sempat mengalami kenaikan sejak pekan lalu, tetapi kelihatannya masih banyak rasa khawatir,” ujar Nico dalam 2nd Session Closing IDX Channel, Kamis (9/1/2025).
Sejak awal tahun (year-to-date/ytd), IHSG tercatat terkoreksi 0,22 persen. Kendati masih bertahan menjaga level psikologis 7.000, kenaikan IHSG yang sempat terlihat dinilai belum cukup menjadi sinyal bullish.
Menurut Nico, sikap wait and see masih mendominasi perilaku investor yang menyebabkan pasar kehilangan momentum untuk bergerak lebih dinamis.