"Koreksi ini diperkirakan akan menuju 6.573 atau menuju ke level supportnya di 6.451. Dan kita lihat pergerakan IHSG kita tahu sudah memasuki akhir Oktober. Biasanya ketika masuk November, pergerakan IHSG rawan koreksi," katanya kepada MNC Portal, Rabu (27/10/2021).
Selain karena profit taking, Aqil mengungkapkan ada sejumlah sentimen yang turut memicu pergerakan indeks seperti beberapa rilis emiten bigcaps menunjukkkan catatan positif.
Sedangkan pelemahan, terangnya, didorong oleh sentimen kekhawatiran atas penyebaran Covid-19 yang mulai tumbuh kembali.
"Selain itu yang bisa menarik dicermati kenapa IHSG terkoreksi, kita lihat masih ada kekhawatiran terhadap gelombang Covid-19 di beberapa negara, tak hanya di Asia, juga di Eropa yang dapat menyebabkan kekhawatiran pasar. Beberapa indeks di Asia juga terpantau berada di zona merah," tandasnya.
Untuk diketahui, aktivitas pembelian bersih investor asing hari ini mencapai Rp223,65 miliar yang mencakup Rp151,56 di pasar reguler, dan Rp72,09 miliar di pasar negosiasi-tunai.