Raditya memandang pasar merespons positif pengumuman rilis neraca perdagangan Indonesia yang mengalami surplus. Menurutnya, katalis ini bakal memberikan suntikan positif bagi pasar modal pada kuartal selanjutnya.
"Ada rilis pengumuman bahwa Indonesia pada bulan Oktober kembali mencatatkan surplus perdagangan yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Hal ini tentu menjadi indikator ekonomi makro Indonesia yang tentunya semakin solid, terutama di kuartal keempat 2021," tuturnya.
Menyusul IHSG, beberapa indeks terpantau bergerak variatif seperti indeks LQ45 turun (-0,04 persen) di 947,74, JII merosot (-0,39 persen) di 562,89, IDX30 melemah (-0,05 persen) di 504,33, dan MNC36 menanjak (0,01 persen) di 320,79.
Dari sisi indeks sektoral, beberap yang menguat yakni: bahan baku (0,41 persen), energi (0,78 persen), keuangan (0,32 persen), industri (0,85 persen), properti (0,11 persen), teknologi (0,52 persen), dan transportasi (1,01 persen).
Sedangkan yang melemah yaitu: konsumsi siklikal (-0,18 persen), kesehatan (-0,10 persen), infrastruktur (-0,05 persen), dan non-siklikal (-0,54 persen).