IDXChannel - Kabar kurang baik dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di awal pekan ini yang terkoreksi cukup dalam. Padahal di pekan sebelumnya, IHSG menguat beberapa kali dan sempat menembus level all time high (ATH).
Customer Engagement & Education Unit Head BRI Danareksa Sekuritas Chory Agung Ramdhani mengatakan, pergerakan IHSG sejak November sudah naik 8% dengan harga tertingginya di level 7.200.
"Jadi penurunan hari ini sekitar 1% ini masih terbilang koreksi wajar karena sebelumnya sudah ada kenaikan berturut-turut, dan selagi masih bertahan di support 7.020, nah ini masih dipertahankan IHSG ya dan berpotensi bisa naik lagi ke level 7.200 untuk resistennya," jelas Chory dalam IDX 2nd Session Closing Market, Senin (11/12/2023).
Menurut Chory, IHSG ke depannya masih bullish dan harga sudah di level moving average-nya. Untuk saat ini, investor perlu mencermati level support yang perlu dijaga di IHSG yaitu 7.025 dan level psikologis 7.000.
"Jadi selagi masih di atas level support itu, kita masih bisa pertahankan posisi untuk saham-saham yang koreksi wajar untuk saat ini," kata Chory.
Asumsi dari inflasi Amerika Serikat (AS) yang melandai dan The Fed akan menahan suku bunga dinilai menjadi katalis positif untuk IHSG.
Chory menuturkan, hal tersebut karena memang menjelang akhir tahun, biasanya ada momentum window dressing dan menyambut adanya January Effect.
"Fenomena pasar saham ini memang cukup kuat di akhir dan awal tahun dan dapat menjadi katalis positif buat pergerakan IHSG yang masih bertahan di level support 7.000an," ujarnya.
BRI Danareksa Sekuritas sendiri sudah memperkirakan IHSG sesuai target di 7.100 untuk akhir tahun dan minggu lalu sudah revisi jika IHSG menuju angka 8.000 di tahun depan.
Berikut menu saham pilihan:
ADMR 1.400 - 1.540 BUY
AGRO 308 - 338 BUY
BBNI 5.075 - 5.350 BUY
BBYB 390 - 450 BUY.
(YNA)