sosmed sosmed sosmed sosmed
get app
Advertisement

IHSG Melemah Usai Reshuffle, Deretan Saham Konsumer Bisa Jadi Pilihan

Market news editor Desi Angriani
09/09/2025 06:27 WIB
Reshuffle kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran direspons negatif oleh pasar dengan anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 1,28 persen ke level 7.767.
IHSG Melemah Usai Reshuffle, Deretan Saham Konsumer Bisa Jadi Pilihan (Foto: iNews Media Group)
IHSG Melemah Usai Reshuffle, Deretan Saham Konsumer Bisa Jadi Pilihan (Foto: iNews Media Group)

IDXChannel - Reshuffle kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran direspons negatif oleh pasar dengan anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 1,28 persen ke level 7.767 pada perdagangan Senin (8/9/2025).

Sejalan dengan indeks saham, nilai tukar rupiah juga melemah 1,07 persen ke Rp16.585 per USD.

Adapun Presiden Prabowo Subianto mencopot Sri Mulyani dari posisi menteri keuangan, setelah menjabat selama hampir 14 tahun. 

Lalu mengangkat Purbaya Yudhi Sadewa yang sebelumnya menjabat sebagai ketua dewan komisioner di Lembaga Penjamin Simpanan sejak 2020.

Menurut Stockbit, pergantian pucuk pimpinan di kementerian keuangan ini meningkatkan kekhawatiran pasar atas ketidakpastian fiskal pemerintah.

Investor khawatir pergantian ini dapat memengaruhi arah kebijakan fiskal serta kepercayaan investor global.

"Reshuffle posisi menteri keuangan direspons negatif oleh market, yang kemungkinan disebabkan persepsi meningkatnya ketidakpastian terkait kedisiplinan fiskal pemerintah," tulis Stockbit, Senin (8/9/2025).

Beberapa metrik yang perlu dimonitor dalam jangka pendek adalah aliran dana asing di pasar obligasi dan saham, pergerakan yield obligasi pemerintah, serta nilai tukar rupiah. 

"Besok, Selasa (9/9/2025), hasil lelang obligasi pemerintah di pasar primer juga akan menjadi perhatian pelaku pasar, untuk melihat bagaimana reshuffle ini memengaruhi sentimen investor terhadap surat utang negara," tulis Stockbit.

Dalam jangka menengah hingga panjang, kebijakan fiskal pemerintahan Prabowo dan efektivitasnya dalam menjaga pertumbuhan ekonomi akan menjadi faktor kunci.

Sementara dalam jangka pendek, Stockbit menyarankan investor defensif mempertimbangkan saham emiten konsumer dengan neraca keuangan kuat serta risiko mata uang yang relatif rendah.

Beberapa saham pilihan antara lain PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO), PT Mayora Indah Tbk (MYOR), dan PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY).

(DESI ANGRIANI)

Halaman : 1 2 3
Advertisement
Advertisement