Keseimbangan pasar, sambung Gunawan, baru akan tercipta pada Januari 2025. Karena setelah Natal juga hanya data manufaktur China yang menjadi fokus perhatian selanjutnya. Di mana data tersebut akan memengaruhi penutupan kinerja Rupiah dan IHSG di akhir tahun.
"Selebihnya pelaku pasar akan banyak mengandalkan sentimen teknikal hingga di penghujung 2024," tutur Gunawan.
Dari sisi fundamental, katanya, baik IHSG dan Rupiah masih dibayangi oleh potensi memburuknya kinerja pasar keuangan global di akhir Desember ini.
"Meskipun secara teknikal, Rupiah dan IHSG berpeluang untuk bergerak menguat. Namun jika nantinya pasar keuangan di Asia membaik di akhir tahun, IHSG dan Rupiah punya kecenderungan menutup 2024 di zona hijau," ujarnya.
Sementara itu, harga emas dunia pada perdagangan hari ini ditutup menguat di level USD2.627 per ons troy atau sekitar Rp1,37 juta per gram.
(Fiki Ariyanti)