IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka memerah pada perdagangan Senin (27/3) seiring dengan merosotnya saham bank besar hingga emiten big cap lainnya yang jadi pemberat (laggard).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (27/3) pukul 09.18 WIB, IHSG merosot 0,27 persen ke level 6.744.
Adapun, melemahnya IHSG pada periode ini seiring dengan sejumlah saham big cap yang terkontraksi pada pagi ini.
BEI mencatat, saham salah satu bank big four PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) anjlok hingga 5,05 persen menjadi Rp10.350/saham pada periode ini.
Sedangkan, volume saham yang diperdagangkan mencapai 12 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp133 miliar.
Padahal, pada perdagangan sebelumnya, Jumat (24/3), saham BMRI menguat 3,81 persen ke level Rp10.900/saham. Sementara, dalam sepekan terakhir, saham bank kakap ini masih menghijau di 5,33 persen.
Amblesnya saham BMRI pada perdagangan pagi ini terjadi di tengah jadwal ex date dividen yang jatuh pada Senin (27/3).
Pada umumnya, ketika memasuki ex date, harga saham akan cenderung turun karena investor akan mulai menjual sahamnya.
Selain BMRI, saham big cap lainnya, yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) juga ikut merosot pada pembukaan perdagangan Senin (27/3).
Melansir data BEI pada periode yang sama, saham BBCA dan BBRI masing-masing terkoreksi 0,85 persen dan 0,21 persen.
Sedangkan, harga saham BBCA merosot menjadi Rp8.750/saham. Sementara, saham BBRI juga ikut turun menjadi Rp4.760/saham.
Selain saham-saham bank kakap di atas, saham bank digital yaitu PT Bank Jago Tbk (ARTO) juga ikut terkoreksi pada perdagangan pagi ini. BEI mencatat, saham ARTO turun hingga 0,42 persen menjadi Rp2.370/saham.
Di samping itu, saham tekno PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan saham emiten petrokimia, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) juga menjadi pemberat IHSG pada pembukaan perdaganga Senin (27/3).
Tercatat, saham GOTO merosot hingga 0,87 persen menjadi Rp114/saham. Sedangkan, saham TPIA juga turun hingga 0,88 persen menjadi Rp2.250/saham.
Periset: Melati Kristina
(ADF)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.