Menurut dia, hal tersebut tidak terlalu berpengaruh karena ada sentimen positif lain seperti laporan kinerja keuangan yang cukup solid. Jadi ada timbal balik dari sentimen negatif yang terlalu besar.
"Kalau pasar US bullish karena pemerintah bisa tambah utang berarti kemampuan untuk bursa ekonomi mereka akan lebih kuat menggunakan stimulus fiskal," kata Danika.
Dengan demikian, ekspektasi Sucor Sekuritas di semester II ini Bank Indonesia akan berpotensi menurunkan suku bunga lebih cepat dari The Fed seperti yang dilakukan China beberapa waktu lalu.
"Inflasi Indonesia terjaga, surplus neraca perdagangan positif, sehingga IHSG berpotensi akan kembali bergairah untuk menanjak ke all time high lagi," ujar Danika.