IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi menguji level 6.900 pada awal pekan depan, Senin (24/2/2025).
Indeks mencoba keluar dari fase konsolidasi, untuk menguji level psikologis 6.900. Secara teknikal, IHSG berada dalam fase minor bullish reversal, meskipun cenderung terkonsolidasi di atas 6.800
"IHSG berpotensi mencoba keluar dari area konsolidasi dengan uji level psikologis berikutnya di 6.900 pada pekan depan," tulis Phintraco Sekuritas dalam risetnya, Minggu (23/2/2025).
Adapun level resistance IHSG berada di 6.900, pivot di 6.800, dan support di 6.700.
Beberapa saham yang dapat menjadi perhatian investor dari Phintraco pada pekan depan, yakni PT Astra International (ASII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Barito Pacific (BRPT), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).
Selain itu, saham PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), dan PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL).
Dari sisi global, mayoritas indeks Wall Street mengalami sell-off pada Jumat (21/2). Pelemahan ini disebabkan oleh meningkatnya kekhawatiran terhadap prospek pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) setelah Michigan Consumer Sentiment turun tajam ke 64,7 pada Februari 2025 dari 71,1 di Januari 2025.
Phintraco menilai, aksi jual ini muncul seiring dampak dari penerapan paket tarif baja dan aluminium, serta rencana kebijakan reciprocal tariff yang kemungkinan diumumkan pada Maret 2025.
Sentimen ini semakin diperkuat oleh pernyataan Presiden AS, Donald Trump yang menyatakan bahwa suku bunga perlu dipangkas sebelum paket tarif terbaru diberlakukan.
"Hal ini membuka keyakinan bahwa pengumuman tarif akan dilakukan setelah FOMC pada Maret 2025," kata Phintraco Sekuritas dalam risetnya.
Pasar Fokus pada Pembagian Dividen
Dari dalam negeri, pekan terakhir Februari 2025 diperkirakan minim data ekonomi yang signifikan.
Praktis, hanya data pertumbuhan kredit yang akan menjadi perhatian utama pada awal pekan (24/2).
Dengan kondisi tersebut, pasar mulai mengalihkan fokus pada periode pembagian dividen, khususnya perusahaan-perusahaan yang secara historis rutin membagikan dividen besar, seperti yang tergabung dalam indeks IDX High Dividend 20.
"Fokus pasar diperkirakan mulai beralih pada antisipasi pengumuman dividen, khususnya dari perusahaan yang memiliki rekam jejak pembagian dividen besar," katanya.
(Fiki Ariyanti)