Untuk diketahui, pada perdagangan satu pekan terakhir ditutup menguat di level 7.670 atau menguat sebesar 1,68 persen diikuti oleh net buy asing sebesar Rp2,7 triliun.
Adapun penguatan IHSG ini tidak terlepas dari rilis data pertumbuhan AS kuartal II untuk estimasi kedua yang direvisi naik ke 3 persen setelah sebelumnya diproyeksi di angka 2,8 persen. Data ini semakin memperkuat bahwa ekonomi AS jauh dari resesi.
Selain itu, imbuh Imam, penguatan IHSG selama satu pekan terakhir juga didukung oleh menguatnya indeks IDX CYCLIC (5,54 persen) dan IDX PROPERTY (5,71 persen).
Penguatan kedua sektor tersebut disebabkan oleh adanya proyeksi pemangkasan suku bunga The Fed di bulan September 2024 ini sebesar 25 bps dan khusus untuk sektor properti, di mana pemerintah kembali memberlakukan kebijakan insentif PPN DTP sebesar 100 persen hingga Desember 2024.
(Nur Ichsan Yuniarto)