Menurut Indri, hanya sektor keuangan (financials) yang mengalami pelemahan tipis sebesar -0,17 persen karena penurunan saham-saham perbankan besar (big banks) saat ex-date pembagian dividen yang berlangsung dalam rentang waktu berdekatan.
Sektor lain ditutup menguat, dengan kenaikan terbesar dialami sektor material dasar (Basic Materials) sebesar +10,47 persen dan infrastruktur (Infrastructures) sebesar +7,21 persen.
"Hal ini dapat diasumsikan bahwa pergerakan pada pasar saham berada dalam posisi mark up with distribution dengan sentimen pemanis ialah musim laporan keuangan dan pembagian dividen atas hasil kinerja satu tahun di 2024 yang dilakukan oleh banyak perusahaan," tutur Indri.
Sentimen yang mempengaruhi perdagangan pekan lalu termasuk kekhawatiran pasar atas dampak tarif impor AS terhadap China (dinaikkan menjadi 245 persen sebagai respons tarif retaliasi China sebesar 125 persen) dan pernyataan Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell yang memperkirakan inflasi akan meningkat akibat tarif yang lebih tinggi.
Selain itu, pengumuman MSCI yang tidak memasukkan BREN, CUAN, dan PTRO dalam daftar inklusi pada review indeks Mei 2025, serta agenda laporan keuangan, pembagian dividen, dan buyback saham emiten juga turut mewarnai pasar.