Dalam 15 tahun terakhir, tingkat probabilitas IHSG untuk menguat selama bulan ini hanya sebesar 33 persen. Lebih rendah lagi, dalam 10 tahun belakangan, probabilitas IHSG naik selama November cuma 30 persen.
Dengan data tersebut, hanya Mei dan September yang bisa menyamai rekor buruk November.
Lebih lanjut, dalam 15 tahun belakangan, IHSG turun 0,38 persen selama November dan selama 2012-2021 (10 tahun) IHSG merosot 0,33 persen di bulan yang sama. (Lihat grafik di bawah ini.)
Adapun, selama 5 tahun terakhir, IHSG hanya naik 2 kali, yakni pada 2018 dan 2021.
Selama November 2021, indeks harga saham acuan tersebut juga minus 0,87 persen.
Anomali setidaknya terjadi pada 2020. Kala itu kinerja musiman IHSG di November melonjak 9,44 persen. Ini karena IHSG mulai bangkit setelah anjlok habis-habisan sejak Maret-September akibat pandemi Covid-19 yang tiba-tiba muncul.
Memang, di tengah track record yang kurang menggembirakan tersebut, setidaknya IHSG masih memiliki sentimen positif.