IDXChannel - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rawan melemah pada perdagangan Senin (13/1/2025). Indeks utama diprediksi tertekan akibat sentimen eksternal, terutama dari Amerika Serikat (AS).
Analis Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan mengatakan, indeks-indeks Wall Street melemah lebih dari 1,5 persen pada Jumat lalu. Pelemahan ini merespons data yang menunjukkan kuatnya ekonomi AS di mana US Non-Farm Payrolls naik ke 256 ribu dan US Unemployment Rate berada di level 4,1 persen pada Desember 2024.
"Data-data ini diyakini pasar memvalidasi arah kebijakan less-aggressive the Fed di tahun 2025," katanya lewat riset.
Kondisi di atas, kata Valdy, memicu lonjakan imbal hasil US 10-year bond ke 4,763 persen. Dia pun khawatir kondisi ini memicu peningkatan kembali capital outflow dari pasar modal Indonesia.
"Dengan demikian, waspadai potensi pullback kembali pada IHSG ke kisaran 7.050-7.000 (support area), khususnya di awal pekan," katanya.