“Meski demikian, Nasdaq berhasil rally ditopang kinerja saham Nvidia dalam sepekan terakhir. Sebaliknya, DJIA mencatatkan pelemahan mingguan pertama dalam lima pekan terakhir,” kata Valdy.
Di samping itu, nilai tukar Rupiah kemungkinan besar melemah signifikan di awal perdagangan pekan ini. Kondisi tersebut diperkirakan bersamaan dengan proyeksi capital outflow pada periode yang sama.
Valdy menyampaikan, pekan ini cukup ramai dengan data-data ekonomi eksternal, termasuk pertumbuhan ekonomi (2nd estimate) Amerika Serikat (AS) di kuartal I-2024 yang diperkirakan melambat ke 1,5% quarter on quarter dari 3,4% quarter on quarter di kuartal IV-2023. Selain dari AS, Jerman dijadwalkan merilis data inflasi yang diperkirakan naik ke 2,4% secara tahunan di Mei 2024 dari 2,2% di April 2024.
“Kondisi ini dapat merubah pandangan pasar terhadap timeframe pemangkasan suku bunga acuan Bank Sentral Eropa,” imbuh Valdy.
Valdy menyarankan untuk pekan ini diperkirakan beralih ke saham-saham defensif, termasuk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) dan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS).
(YNA)