IDXChannel – Pasar saham Indonesia dan nilai tukar rupiah melemah pada Jumat (29/8/2025), seiring eskalasi aksi politik di Jakarta yang menggoyahkan kepercayaan investor.
Ketegangan meningkat sehari setelah seorang pengemudi ojek online (ojol) tewas dilindas mobil polisi dalam bentrokan usai demonstrasi di depan gedung DPR. Aksi itu dipicu sejumlah isu, termasuk soal gaji anggota dewan.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat anjlok hingga 2,3 persen pada awal perdagangan—kejatuhan intraday terdalam sejak 23 Juni—sebelum menutup sesi perdagangan Jumat dengan pelemahan 1,53 persen.
IHSG melemah 0,36 persen dalam sepekan. Meski demikian, indeks acuan masih mencatat kenaikan 4,63 persen sepanjang bulan ini setelah menorehkan rekor tertinggi (all-time high/ATH) pada Kamis lalu.
Pada Kamis (28/8), IHSG ditutup di level 7.952,09, yang menjadi rekor tertinggi penutupan. Di hari itu, IHSG juga sempat menyentuh level 8.000 lagi, tepatnya 8.022,76, menandai rekor ATH baru secara intraday.
Sebagai catatan, IHSG pertama kali menembus level 8.000 pada 15 Agustus lalu, ketika menyentuh 8.017,07 di perdagangan intraday.
“Setelah reli kuat sejak April, aksi protes belakangan ini memberi alasan bagi investor untuk melakukan aksi ambil untung,” ujar Manajer Portofolio Allspring Global Investments di Singapura, Gary Tan, dikutip Reuters.
Sementara itu, rupiah memimpin pelemahan mata uang regional, sempat merosot 0,95 persen ke level Rp16.495 per USD, lalu memangkas pelemahan menjadi turun 0,64 persen setelah diduga ada intervensi Bank Indonesia (BI).
Mengutip Reuters, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI, Erwin Gunawan Hutapea, menegaskan kembali komitmen bank sentral menjaga stabilitas pasar, baik di pasar spot, domestik, maupun luar negeri. (Aldo Fernando)