Sebagai catatan, IHSG pertama kali menembus level 8.000 pada 15 Agustus lalu, ketika menyentuh 8.017,07 di perdagangan intraday.
“Setelah reli kuat sejak April, aksi protes belakangan ini memberi alasan bagi investor untuk melakukan aksi ambil untung,” ujar Manajer Portofolio Allspring Global Investments di Singapura, Gary Tan, dikutip Reuters.
Sementara itu, rupiah memimpin pelemahan mata uang regional, sempat merosot 0,95 persen ke level Rp16.495 per USD, lalu memangkas pelemahan menjadi turun 0,64 persen setelah diduga ada intervensi Bank Indonesia (BI).
Mengutip Reuters, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI, Erwin Gunawan Hutapea, menegaskan kembali komitmen bank sentral menjaga stabilitas pasar, baik di pasar spot, domestik, maupun luar negeri. (Aldo Fernando)