Sementara pelemahan terdalam berasal dari sektor properti seiring dengan pemerintah yang menganggarkan Rp5,48 triliun untuk pengelolaan subsidi perumahan dalam Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara (APBN) 2025.
Nilai perdagangan di pasar regular di sepanjang sesi I tercatat sekitar Rp9 triliun, lebih rendah dari transaksi perdagangan pada Senin kemarin. Dari nilai transaksi pada sesi I didominasi oleh transaksi saham energi dan perbankan besar.
Di samping itu, yield obligasi untuk tenor 5 dan 10 tahun mencatatkan kenaikan seiring dengan investor yang tengah beralih ke instrumen lainnya yang lebih agresif.
Panin Sekuritas merekomendasikan saham ADRO dan BRMS dengan saran trading beli.
(Fiki Ariyanti)