IDXChannel – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (all-time high/ATH) baru di atas level psikologis 8.300 pada perdagangan intraday Jumat (24/10/2025).
Menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG naik 0,46 persen ke level 8.312,57 hingga penutupan sesi I Jumat, setelah sempat menembus rekor tertinggi di 8.351,06 pada pukul 09.29 WIB.
Sebanyak 355 saham menguat, 329 saham melemah, dan 272 lainnya stagnan. Nilai transaksi mencapai Rp11,50 triliun dengan volume perdagangan 14,98 miliar saham.
Kenaikan ini menandai reli dua hari beruntun, di tengah upaya IHSG untuk kembali ke jalur penguatan setelah tertekan sepanjang pekan lalu. Dalam sepekan terakhir, indeks acuan tersebut sudah melonjak 5,01 persen.
Saham-saham blue chip tradisional dan konglomerat menjadi penggerak IHSG hingga siang ini. Saham otomotif PT Astra International Tbk (ASII) menguat 4,74 persen ke Rp6.625 per unit, saham bank pelat merah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) mendaki 3,30 persen, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) terkerek 2,26 persen.
Kemudian, saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) meningkat 1,57 persen dan PT Bank Permata Tbk (BNLI) naik 4,44 persen.
Saham-saham Grup Barito milik taipan Prajogo Pangestu juga menopang indeks. Sebut saja, saham BREN terapresiasi 2,22 persen, CDIA 2,16 menghijau persen, TPIA tumbuh 2,16 persen, dan CUAN 0,91 persen.
Bursa Asia Menguat
Bursa saham Asia menguat pada Jumat (24/10) setelah laporan keuangan positif dari Wall Street dan tanda-tanda mencairnya hubungan Amerika Serikat (AS)-China mendorong sentimen investor.
Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,5 persen pada awal perdagangan, sementara Nikkei Jepang menguat 1,36 persen dan Shanghai Composite terkerek 0,41 persen.
Demikian pula, Indeks Hang Seng Hong Kong meningkat 0,67 persen, KOSPI Korea Selatan bertambah 1,96 persen, dan STI Singapura terapresiasi 0,30 persen.
Mengutip Reuters, hasil kinerja Intel yang dirilis setelah penutupan perdagangan di New York melampaui ekspektasi, menambah deretan laporan keuangan positif dari perusahaan-perusahaan AS.
Indeks Nikkei Jepang melonjak menjelang pidato perdana menteri baru yang diperkirakan menyinggung soal stimulus. Sementara itu, kontrak berjangka minyak memangkas kenaikan mingguan yang sebelumnya didorong oleh sanksi AS terhadap dua perusahaan minyak terbesar Rusia.
Dengan data ekonomi AS yang terbatas akibat penutupan sebagian pemerintahan, perhatian pasar kini tertuju pada data inflasi konsumen yang akan dirilis Jumat malam, sebagai petunjuk arah kebijakan The Federal Reserve pekan depan.
Sentimen pasar semakin positif setelah Gedung Putih mengonfirmasi bahwa Presiden AS Donald Trump akan bertemu Presiden China Xi Jinping pekan depan saat kunjungan ke Asia, di tengah tenggat waktu tarif baru yang semakin dekat. (Aldo Fernando)
Disclaimer: Keputusan pembelian/penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.