“IHSG akan rawan koreksi di area 7.916-8.000. Tapi saya proyeksikan kenaikan ini masih bertahan hingga 28 Agustus, di hari terakhir MSCI. Setelah itu, waspada akan ada aksi profit taking,” ujarnya, Kamis (14/8/2025).
Michael juga mengingatkan pentingnya mencermati saham yang kenaikannya belum menembus area sideways atau downtrend.
“Karena kenaikan yang tidak organik akan kembali ke tren utamanya. Jika sebelumnya downtrend, maka akan kembali downtrend. Namun sebaliknya, jika sebelumnya sudah uptrend, maka cenderung melanjutkan kenaikan,” imbuh Michael.
Ia mencontohkan, saham yang masih dalam tren turun antara lain sektor perbankan dan Astra (ASII). Sementara yang sudah berada dalam tren naik meliputi PANI, PTRO, BREN, DSSA, dan TLKM.
“Stockpicking [pemilihan saham] berdasarkan kenaikan IHSG memang perlu lebih cermat,” katanya.