Michael menjelaskan, sentimen utama yang mendorong reli IHSG kali ini berasal dari keputusan MSCI menaikkan peringkat Indonesia.
“Katalis utama berasal dari upgrade MSCI ke Indonesia sebagai salah satu negara yang dapat inflow paling besar dari seluruh Asia,” tuturnya.
Ia menambahkan, pasar merespons positif sentimen tersebut, terlihat dari pergerakan serempak saham-saham unggulan. “Bursa juga merespons positif dengan saham-saham bluechip serta konglo yang bergerak serempak menguat, sehingga kenaikan IHSG ini terjadi begitu masif,” kata Michael.
Sebelumnya, Michael mengatakan, perkembangan politik dan ekonomi di Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Donald Trump turut berpotensi membawa angin segar bagi pasar negara berkembang. Menurut dia, indeks dolar AS (DXY) tengah menunjukkan sinyal teknikal pelemahan.
“DXY memiliki pola triple tops dengan target penurunan di 92. Menyusul gejolak politik serta ekonomi di AS di bawah kepemimpinan Trump, banyak investor yang mengantisipasi pelemahan dolar ini,” ujar Michael, Selasa (12/8/2025).